JOMBANG MEDIA NUSANTARA. Com- Lembaga resmi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jombang, Jatim, terus berupaya memperkuat pemberdayaan ekonomi umat melalui program bantuan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program yang kini memasuki batch kedua itu diharapkan mampu mencetak wirausaha baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu.
Sedikitnya dari 600 pendaftar pada batch kedua, hanya 40 orang yang lolos seleksi. Wakil Ketua BAZNAS Jombang Bidang Pendistribusian dan Pemberdayaan, Siroji Rosyidin, SE menjelaskan, seleksi dilakukan secara ketat mulai dari pemeriksaan kelengkapan dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan tidak mampu hingga survei lapangan.
“Survei faktual penting agar bantuan benar-benar tepat sasaran. Dari sekitar 80 nama hasil survei, akhirnya disepakati 40 penerima melalui musyawarah pimpinan BAZNAS,” kata Rosyid kepada wartawan di Kantor Sekretariat Baznas, kemarin.
Lebih lanjut pihaknya mengatakan, program bantuan UMKM yang dijalankan BAZNAS Jombang bukanlah bantuan sekali habis. Para penerima akan memperoleh modal usaha sebesar Rp1,5 juta yang diberikan bertahap pada Juli, Agustus dan September. Skema bertahap ini dimaksudkan agar penggunaan dana dapat dipantau serta dievaluasi secara berkala.
“Jadi, bukan sekadar memberi modal. Kami ingin memastikan usaha mereka berjalan dan berkembang. Karena itu, pendampingan juga terus kami lakukan,” ujar Rosyid.
Para penerima, kata mantan Ketua MWCNU Ploso ini, juga akan mengikuti pelatihan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran hingga pengembangan usaha. Selain itu, BAZNAS membagikan “kaleng BAZNAS” kepada setiap pelaku usaha sebagai bentuk partisipasi mereka. Hasil tabungan di kaleng itu nantinya dikumpulkan kembali melalui program “Jumat Berkah” dan akan digunakan membantu penerima bantuan pada batch berikutnya.
Karena itu, BAZNAS Jombang menargetkan dapat memberdayakan hingga 900 pelaku UMKM. Namun, pencapaian target tersebut sangat bergantung pada penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah dari masyarakat.
Rosyid berharap program ini tidak hanya meningkatkan penghasilan individu, tetapi juga memicu lahirnya pengusaha-pengusaha baru di lingkungan masyarakat.
“Kami ingin para penerima bantuan bisa menginspirasi tetangga atau keluarganya untuk ikut berusaha. Bahkan, menjadi ‘bos kecil’ di lingkungan masing-masing,” tuturnya.
BAZNAS Jombang, imbuhnya, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam program pemberdayaan ekonomi. “Bukan semata soal nilai uangnya, tetapi rasa memiliki dan semangat berbagi yang ingin kami tumbuhkan,” kata Rosyid.
Melalui pola partisipasi dan sinergi, BAZNAS Jombang berharap dapat menciptakan ekosistem pemberdayaan ekonomi umat yang berputar, berkelanjutan, dan semakin kuat dari waktu ke waktu. (gus)