JOMBANG MEDIA NUSANTARA. Com- Suasana bahagia terpancar dari wajah 40 peserta UMKM yang lolos seleksi untuk mendapatkan kucuran modal usaha dari lembaga Baznas Kabupaten Jombang, Jatim.
Penyerahan bantuan modal usaha sebesar Rp1,5 juta dilakukan secara simbolis di Aula Kantor Sekretariat Baznas, Jl Gatot Subroto, Jombang, yang dihadiri pengurus harian Baznas, pejabat OPD dan perwakilan pedagang keliling, Kamis (10/7/2025) pagi.
“Bantuan modal usaha ini khusus untuk pedagang keliling yang sifatnya tidak mengikat. Modal ini bukan pinjaman yang wajib dikembalikan, melainkan diberikan secara cuma-cuma,” terang Ketua Baznas Ustad Zainuri, Lc saat ditemui awak media ini di kantornya, kemarin.
Pihaknya sangat berharap kepada para penerima manfaat modal usaha dari Baznas agar dapat digunakan sebaik-baiknya, sehingga mampu meningkatkan penghasilan para pedagang. Zainuri menyebutkan, dari jumlah 600 orang pedagang yang mengajukan permohonan modal usaha, setelah dilakukan verifikasi administrasi dan faktual yang lolos hanya 40 orang yang memenuhi syarat mendapatkan bantuan modal sebesar Rp1,5 juta diberikan secara bertahap tiga bulan, Juli, Agustus dan September.
“Program bantuan ekonomi untuk kelompok pedagang keliling seperti tukang pentol bakso dan pedagang sayur sudah berjalan dua kali ini. Dan ini diberikan cuma-cuma, bukan pinjaman yang nantinya harus dikembalikan. Sebenarnya modal yang kita berikan ini asalnya dari menyisir uang infak yang dikumpulkan secara sukarela oleh pedagang tahun sebelumnya. Tapi, jangan diartikan sebagai utang yang harus dikembalikan. Untuk sesi yang kedua ini diberikan kepada pedagang berikutnya yang memenuhi syarat,” terang Zainuri.
Untuk program selanjutnya, kata Zainuri, akan dilakukan rapat evaluasi sebelum akhir tahun 2025 guna menetapkan program unggulan yang terbaik di tahun 2026.
Untuk diketahui, Baznas Kabupaten Jombang, Jatim, terus berupaya memperkuat pemberdayaan ekonomi umat melalui program bantuan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program yang kini memasuki batch kedua itu diharapkan mampu mencetak wirausaha baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu.
Dari 600 pendaftar pada batch kedua, hanya 40 orang yang lolos seleksi. Wakil Ketua Baznas Jombang Bidang Pendistribusian dan Pemberdayaan, Ustad Siroji Rosyidin, SE menjelaskan, seleksi dilakukan secara ketat mulai dari pemeriksaan kelengkapan dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan tidak mampu hingga survei lapangan.
“Survei faktual penting agar bantuan benar-benar tepat sasaran. Sekitar 80 nama hasil survei kemudian disepakati 40 penerima melalui musyawarah pimpinan Baznas,” kata Rosyid. program bantuan UMKM yang dijalankan Baznas Jombang bukanlah bantuan sekali habis. Para penerima akan memperoleh modal usaha sebesar Rp1,5 juta yang diberikan bertahap pada Juli, Agustus dan September. Skema bertahap ini dimaksudkan agar penggunaan dana dapat dipantau serta dievaluasi secara berkala.
“Jadi, bukan sekadar memberi modal. Kami ingin memastikan usaha mereka berjalan dan berkembang. Karena itu, pendampingan juga terus kami lakukan,” ujar Rosyid.
Para penerima, kata mantan Sekretaris MWCNU Ploso ini, juga akan mengikuti pelatihan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran hingga pengembangan usaha. Selain itu, Baznas membagikan “kaleng Baznas” kepada setiap pelaku usaha sebagai bentuk partisipasi mereka. Hasil tabungan di kaleng itu nantinya dikumpulkan kembali melalui program “Jumat Berkah” dan akan digunakan membantu penerima bantuan pada batch berikutnya.
Karena itu, Baznas Jombang menargetkan dapat memberdayakan hingga 900 pelaku UMKM. Namun, pencapaian target tersebut sangat bergantung pada penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah dari masyarakat.
Rosyid berharap program ini tidak hanya meningkatkan penghasilan individu, tetapi juga memicu lahirnya pengusaha-pengusaha baru di lingkungan masyarakat. “Kami ingin para penerima bantuan bisa menginspirasi tetangga atau keluarganya untuk ikut berusaha. Bahkan, menjadi ‘bos kecil’ di lingkungan masing-masing,” tuturnya.
Baznas Jombang, imbuhnya, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam program pemberdayaan ekonomi. “Bukan semata soal nilai uangnya, tetapi rasa memiliki dan semangat berbagi yang ingin kami tumbuhkan,” terangnya.
Salah seorang pedagang sayur keliling mengaku sangat bersyukur mendapatkan bantuan modal usaha. “Senang sekali pak. Alhamdulillah sangat bersyukur, semoga dagangan saya lancar,” tuturnya usai ustad pengurus Baznas mendoakan mereka agar jualannya berkah. (gus)