Pakar Ruqyah Aswaja Jombang Berikan Solusi Atasi Serangan Santet, Sihir dan Gangguan Jin, Bentengi Iman dan Sedekah

JOMBANG | MEDIA NUSANTARA.com — Ruqyah Syar’i kini menjadi salah satu alternatif yang banyak dipilih masyarakat saat mengalami gangguan penyakit non-medis atau yang bersifat metafisik. Banyak pasien yang sebelumnya menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit atau klinik tidak menemukan gejala fisik yang signifikan, seperti jantung, tekanan darah, kolesterol, maupun asam urat. Dalam kondisi seperti ini, para dokter kerap menyarankan pasien untuk menjalani pengobatan alternatif berbasis spiritual.

Nah, salah satu metode pengobatan spiritual yang kian diminati adalah Ruqyah Syar’i, yang dilakukan oleh para praktisi ahli di bidang ini. Di Kabupaten Jombang, para praktisi yang tergabung dalam Keluarga Besar Ruqyah Aswaja (KBRA) Cabang Jombang secara rutin menggelar kegiatan keagamaan bertajuk Rutinan Kubro, yang digelar di kediaman Ustaz Cipto, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Minggu (3/8/2025).

Acara ini menghadirkan ratusan praktisi Ruqyah dari berbagai daerah antara lain Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Paser (Kalimantan Timur), serta beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu, para praktisi menjelaskan bahwa gangguan non-medis yang sering ditangani meliputi serangan sihir, santet, guna-guna dan gangguan jin. Selain menjadi ajang ruqyah massal, Rutinan Kubro ini juga menjadi ruang silaturahmi masyarakat dalam rangka memperkuat tradisi Ahlussunnah wal Jamaah.

Rangkaian kegiatan yang dimulai pembacaan Tawassul, Rotibul Haddad, Wirid Syakron, hingga Sholawat Robithoh yang dilantunkan dengan penuh kekhusyukan.
Istimewanya lagi, Guru Besar KBRA KH  Ahmad Imron Rosidi hadir memberikan wejangan khusus kepada para jamaahnya yang sudah beberapa jam menunggu di tempat acara.

Penceramah utama KH Ahmad Imron Rosidi, guru besar Ruqyah Aswaja yang juga dikenal dengan nama Ibnu Abdillah Al-Katiby. Dalam wejangannya, Imron Rosidi menekankan pentingnya menjaga hubungan rohani dengan para salafus shalih dan ulama kharismatik.

“Kita hidup dalam rantai sanad yang jelas. Doa-doa kita punya jalur yang panjang,” ujarnya di hadapan jamaah.

KH Imron juga menceritakan awal mula perjalanannya menekuni dunia ruqyah yang berawal dari sebuah mimpi. Ia kemudian melakukan perjalanan spiritual dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur untuk menemui para praktisi Ruqyah Aswaja.

“Itu amanah. saya bersilaturahmi menyambangi para ahli ruqyah dari satu daerah ke daerah lain,” tuturnya.

Ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “tidak sempurna iman seseorang yang tidak memuliakan tamu, menyambung silaturahmi dan berkata baik atau diam.”

Dalam kaitannya dengan dunia spiritual ini, Imron Rosidi banyak memberikan contoh doa pengusir santet, sihir, tenun, guna-guna atau gangguan jin.

“Doa itu senjata paling ampuh. Doa itu zhikir panjang yang kita baca sebagai kekuatan melawan jin atau setan yang dikendalikan manusia untuk berbuat jahat, tanpa bertatap muka,” tuturnya.

Imron Rosidi menyebutkan, di akhir zaman ini tukang sihir atau dukun terus bermunculan di mana-mana menganggu aktivitas manusia yang bersekutu dengan jin, sehingga harus dibentengi dengan iman yang kokoh, taat kepada Allah SWT, rajin berdoa, mengaji Alquran dan banyak beramal sedekah.

” Kalau kita rajin sedekah bisa terhindar dari bala’,” sebutnya.

Kegiatan pengajian Kubro KBRA ini mendapat dukungan dari unsur pemerintah. Drs. H. Supriadi, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Jombang hadir mewakili Bupati Jombang H Warsubi. Dalam sambutannya, ia mengaku merasakan ketenangan batin selama mengikuti seluruh rangkaian acara.

“Ini bukan sekadar forum zikir, tapi juga ruang kolaborasi sosial yang sangat bermakna. Saya merasakan betul suasana seperti ini yang tak biasa, auranya sejuk karena berkumpul sama praktisi ruqyah,” ujar Supriadi.

Ia mengatakan, Pemkab Jombang mendukung penuh kegiatan keagamaan yang berbasis budaya dan spiritualitas lokal.

Nilai-nilai Islam Rahmatan lil ‘alamin harus terus dibumikan. “Inisiatif seperti ini menjadi pilar penting di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PC KBRA Jombang, Gus Cecep Eman Sulaeman menegaskan, kegiatan Rutinan Kubro merupakan agenda rutin yang dirancang untuk memperkuat benteng spiritual masyarakat.

“Ini bukan sekadar tradisi. Ini tentang menjaga kelangsungan sanad dan memperkuat kekuatan batin di tengah zaman yang terus bergerak cepat,”jelasnya.

Sebelum acara berakhir, Gus Imron bersama timnya yang datang ke jamaahnya di Jombang mengendarai roda dua dari Grobogan, Jateng memberikan kesempatan testimoni cara menangani ruqyah pasien yang terkena serangan santet, sihir dan gangguan jin.

Ardiansyah Prayoga, SH pengurus KBRA Jombang mengaku memiliki banyak pengalaman mengobati pasien dengan metode bekam, fasdhu dan ruqyah. Pemuda kelahiran Jakarta ini siap memberikan bantuan pengobatan alternatif kepada calon pasien yang mengalami gangguan metafisik.

“Insyaallah, kami punya pengalaman banyak menangani pasien, baik cara bekam, fasdhu atau ruqyah gangguan jin. Kami siap membantu bila diperlukan,” tutur Ardiansyah yang berprofesi pengacara ini.(gus)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *