MALANG | MEDIA NUSANTARA.com — Organisasi perguruan silat Nurul Huda Pertahanan Kalimat Syahadat (NH Perkasya) yang berbasis di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, terus melakukan pembenahan di berbagai aspek strategis. Fokus utama diarahkan pada penguatan kelembagaan organisasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) para pesilat, serta pencapaian prestasi olahraga pencak silat di tingkat regional, nasional, hingga internasional.
Hal tersebut disampaikan oleh tokoh muda Ust. Ardiansyah, SH, salah satu kader NH Perkasya, usai menerima tugas khusus dari Guru Besar NH Perkasya KH. Muhammad Lamro Asy’ari untuk melakukan konsolidasi organisasi secara menyeluruh kepada para pendekar NH Perkasya alumni Ponpes Tebuireng yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
“Kami terus berupaya maksimal menjalin konsolidasi dengan mengunjungi para pendekar NH Perkasya di berbagai daerah seperti Malang, Blitar, Surabaya, Ponorogo, Madiun, hingga Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan Timur, dan Madura. Sebab, para santri alumni Tebuireng yang menjadi kader NH Perkasya tersebar di berbagai penjuru Indonesia, bahkan hingga luar negeri,” ungkap Ardiansyah saat ditemui media ini di Sekretariat NH Perkasya, lingkungan Ponpes Tebuireng, Cukir, Kabupaten Jombang.
Ardiansyah yang juga dikenal aktif di bidang pengobatan alternatif ini menambahkan, respon masyarakat dan para pendekar alumni terhadap program kerja NH Perkasya ternyata sangat positif dan di luar ekspektasi. Banyak yang antusias mendukung upaya pembenahan agar organisasi lebih profesional, mandiri, dan solid. Ia juga menyayangkan bahwa selama ini keberadaan NH Perkasya belum banyak dikenal secara luas, meskipun memiliki jaringan anggota yang besar dan tersebar.
“Kami ingin membangkitkan semangat baru menghadapi tantangan zaman. Melalui konsolidasi ini, kami berharap para pengurus di setiap daerah dapat menyiapkan kader-kader terbaik untuk bergabung dalam kepengurusan IPSI maupun KONI. Dengan begitu, saat ada event seperti Kejurda, Porprov, hingga tingkat nasional, atlet NH Perkasya bisa ikut ambil bagian,” jelas Ardiansyah.
Ia optimistis, kualitas SDM pesilat NH Perkasya tidak kalah dengan perguruan pencak silat lainnya yang sudah lebih dulu eksis.
“Harapan kami, pesilat NH Perkasya bisa ikut mewarnai dunia persilatan nasional, bahkan internasional,” ujar Ardiansyah yang juga dikenal memiliki jaringan luas di kalangan artis Ibu Kota.
Sementara itu, KH. Roisuddin Bakrie, seorang ulama alumnus Tebuireng asal Kabupaten Malang yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Nasional PB NH Perkasya, menyambut baik langkah konsolidasi yang dilakukan Ardiansyah dan tim Satgasus NH Perkasya.
“Kami sangat mendukung inisiatif Mas Ardiansyah selaku pendekar NH Perkasya alumnus Tebuireng. Ini bagian dari amanat guru besar KH. Lamro Asy’ari dan para pendekar senior agar NH Perkasya kembali bangkit dan berkembang,” tegas Gus Uddin Bakrie, sapaan akrab KH Roisuddin.
Dalam rapat internal NH Perkasya yang digelar di kediaman Gus Roisuddin di Malang yang dihadiri sejumlah tokoh seperti Ust. Muhammad Nafiha, M.Pd, Sugino, SM, Anam (semuanya dari Blitar), serta Ust. Ridwan dari Jombang, dibahas tiga fokus utama program kerja organisasi :
1. Penguatan kelembagaan NH Perkasya
2. Pembinaan dan peningkatan SDM di bidang keatletan
3. Penguatan unsur dakwah dalam seluruh aktivitas organisasi dan anggota.
“Tiga poin ini penting untuk jadi prioritas. Penguatan struktur organisasi, pembinaan atlet, dan jangan tinggalkan unsur dakwah,” pesan Gus Uddin Bakrie yang juga menjabat Ketua Ikatan Alumni Pondok Tebuireng (IKPT) Jawa Timur.
Ardiansyah menambahkan, berdasarkan informasi terbaru, kepengurusan PB NH Perkasya masa khidmat 2025–2029 telah terbentuk. Jabatan Ketua Umum kini diemban oleh KH. Agus Maulana, S.Ag., SPd.I, dengan Sholihan, S.Ag sebagai Sekretaris Jenderal.
Nama Agus Maulana sendiri sebelumnya telah banyak disebut-sebut di kalangan internal organisasi, dan telah mendapatkan restu dari KH. Lamro Asy’ari serta dukungan penuh dari Gus Uddin Bakrie.(gus)