JOMBANG — Ribuan jamaah Khotmil Quran yang tergabung dalam komunitas Al-Istiqomah One Day One Juz (ODOJ) membanjiri Dusun Kemerigalih, Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Sabtu ( 5/7/2025) pagi. Para jamaah Khotmil Quran yang dinominasi Kaum Hawa ini sejak usai salat subuh sudah memenui halaman kediaman tuan rumah acara akbar ini, yakni Ust H Muhtazuddin, SH sekaligus sebagai koordinator panitia.
Para jamaah yang datang ini selain dari wilayah Jombang sendiri, juga dari Kota Mojokerto, Sidoarjo dan Surabaya. Mereka datang dengan satu tekad istiqomah membaca Al-Quran saban hari atau One Day One Juz.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur kepada Allah SWT acara khotmil quran ini berjalan sesuai rencana. Kami perhatikan yang datang jumlahnya banyak sekali sampai memenuhi halaman area rumah. Ini bukti istiqomah para pengatam quran untuk membumikan alquran di bumi Jombang khususnya,” tutur Ust Muhtazuddin di sela-sela acara saat memberikan kata sambutan.
Karena itu, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi sekaligus ucapan terimah kasih kepada para jamaah ibu-ibu, pengurus Al-Istiqomah One Day One Juz (ODOJ), para kyai, ustad, alim ulama, pejabat Forkopimcam, pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang yang turut hadir menyemarakkan Syiar Islam khususnya program Khotmil Quran yang sudah berjalan secara kontinu setiap harinya ini.
“Bagi komunitas Al-Istiqomah ODOJ membaca satu juz Al-Quran per hari bukan sekadar menggugurkan kewajiban. Ini bukan cuma membaca teks, tapi juga merenungkan maknanya dan mengamalkannya,” kata Muhtazuddin, yang akrab disapa Kaji Muht. Dengan metode One Day One Juz ini, imbuh dia, setiap anggota ditargetkan khatam 30 juz dalam sebulan.
Sementara itu, sebelum acara puncak diisi mauidho hazanah oleh ulama kondang asal Desa Tambak Beras, Kabupaten Jombang, KH Muhammad Sami’an, SPd terlebih dahulu diselingi tilawah massal dirangkai dengan tradisi ruwat desa sebagai momentum peringatan Tahun Baru Islam 1447 hijriyah.
Tiba giliran KH Muhammad Sami’an yang sudah ditunggu para jamaah memberikan tausyiah agama, ia menekankan pentingnya bersedekah dalam kehidupan di dunia “Banyak-banyaklah bersedekah, jangan pelit ya. Sebab, sedekah itu membuka pintu rezeki, pahala dan keberkahan hidup. Orang-orang yang sudah meninggal di alam kubur minta dikembalikan lagi ke dunia agar bisa bersedekah, tapi tidak ada gunanya lagi. Wes kasep (sudah terlambat, red),” ujar Sami’an yang disambut gemuruh jamaah.
Dalam ceramahnya yang penuh makna ini, Sami’an berhasil menyita perhatian serius para hadirin hingga selesai acara ditutup doa oleh Abah Hasyim Jalaludin dari Candimulyo. (gus)