Komisi C DPRD Jombang Desak Atasi Limbah Tahu, Asosiasi Pengusaha Tahu Respon Cepat

JOMBANG MEDIA NUSANTARA.Com-Warga Rejoso dan sekitarnya, Kabupaten Jombang, Jatim, mengeluhkan munculnya bau tak sedap dari daerah aliran sungai (DAS) yang terdampak limbah produksi pengrajin tahu dari Desa Mayangan dan Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.

Dugaan pencemaran limbah tahu tidak sampai di situ saja, warga juga mengeluhkan sumber air di sekitaran aliran sungai yang tercampur dengan limbah tahu juga tidak sehat untuk dikonsumsi.

“Saya sebagai warga sudah lama mengeluhkan bau tak sedap dari limbah tahu,” tutur warga yang disampaikan ke awak media, Selasa (14/05/2025).

Menyikapi keluhan warga, Ketua Komisi C Bidang Pembangunan, DPRD Kabupaten Jombang HM Zajrul jihad, SH, M.Si yang akrab disapa Gus Heri mengatakan, pencemaran yang diakibatkan oleh home industri yang dilakukan sekelompok masyarakat di Dusun Murong Desa Mayangan dan Dusun Bapang Sumbermulyo berdampak pada kerusakan alam hingga berpengaruh buruk ke kesehatan warga sekitar bantaran sungai.

“Yang paling parah sumber air di daerah sini (Ponpes Darul Ulum Rejoso, Red). Warga mengalami gatal-gatal dan bau menyengat,” kata Gus Heri saat ditemui di kediamannya, Komplek Ponpes Darul Ulum Rejoso Jombang.

Karena itu, pihaknya berharap kepada Pemkab Jombang melakukan upaya normalisasi sungai yang tercemar limbah tahu dengan cara pengerukan sendimentasi.

“Sungai itu akan mengalami pendangkalan akibat endapan limbah tahu yang bertahun-tahun setiap musim hujan airnya meluap ke jalanan di sekitaran rumah-rumah warga,” ujar Gus Heri dari Fraksi Demokrat ini.

Lebih jauh dia mengatakan, selain normalisasi sungai sepanjang 3 km juga diperlukan pemasangan pipa untuk pembuangan limbah tetapi itu menyulitkan pengrajin tahu karena memerlukan biaya sangat besar. Meski begitu, ada solusi yang bisa dipakai yaitu mefungsikan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) secara maksimal, sehingga hasilnya bisa mengurangi pencemaran bau limbah tahu.

“Kami rasa dengan cara seperti itu bisa diatasi bersama, yaitu melakukan normalisasi sungai dan optimalisasi fungsi IPAL,” katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Tahu Mayangan dan Sumbermulyo Subeki mengatakan, kelompok usaha pengrajin tahu di Desa Mayangan dan Sumbermulyo yang berjumlah 89 pengrajin sudah mengupayakan penanganan terkait limbah tahu secara terpadu dengan membangun kantong-kantong air limbah di sejumlah titik, juga rencana membangun IPAL skla besar.

“Kami menaruh perhatian serius soal limbah tahu yang dikeluhkan warga. Kami melakukan langkah-langkah strategis bikin perencanaan teknis sampai koordinasi dengan sejumlah pejabat teknis yang terkait. Langkah awal kami kerjasama dan koordinasi dengan dinas terkait di Kabupaten Jombang yaitu Dinas PUPR dan Dinas LHK,” ungkap Subeki.

Pihaknya menyebutkan, melalui Dinas PUPR Kabupaten Jombang sudah melakukan normalisasi dengan cara pengerukan sungai sepanjang 1 km menggunakan alat berat mulai dari sungai Dusun Bapang sampai Desa Ngumpul.

“Nah, kami mengalami kendala saat masuk wilayah Rejoso, alat berat pengerukan tidak bisa melakukan pengerukan, karena terhalang banyak jembatan di wilayah tersebut. Ya, kami melakukan pembersihan cara manual,” tutur pria yang sukses sebagai pengusaha pabrik tahu di Jombang ini.

Karena itu, tutur dia lagi, pihaknya menerjunkan pekerja ke sungai melakukan pembersihan ramai-ramai gotong royong.

Tak hanya itu, pihaknya juga membuat settling pond yaitu fasilitas kolam yang dirancang untuk mengendapkan partikel padat dalam air limbah sebelum dibuang ke lingkungan atau sungai. Selain itu juga membuat kesepakatan dengan sejumlah pengusaha tahu menarik iuran untuk pembelian sebidang tanah yang dibutuhkan membangun IPAL seluas 12 x 86 M2.

“Jadi, kami sudah mengupayakan perencanaan secara matang dan terpadu. Kami siapkan lahannya untuk IPAL. Bahkan, kami melibatkan pihak Kementerian LHK Pusat dan PT Pertamina terkait program CSR.

Insya Allah, kami optimis segera terealisasi program penerima manfaat dari PT Pertamina,” tutup Subeki. (tim)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *